Emotion

Kamis, 22 September 2011

Metabolisme Organisme

METABOLISME MIKROORGANISME
ENZIM: KATALISATOR BIOLOGIK
Hampir swemua proses metabolisme memerlukan enzim, bila tidak ada enzim tidak akan ada kehidupan sel. Enzim adalah protein yang mempunyai kisaran berat molekul 600- 12.000 . Fungsinya mempercepat reaksi kimia yang terjadi dalam sel. Molekul yang mampu mempercepat reaksi kimia disebut katalisator. Dalam kerjanya enzim tidak berdiri sendiri, tetapi dibantu oleh molekul yang disebut kofaktor. Kebanyakan kofaktor berupa molekul organik seperti vitamin dan sring disebut sebagai koenzim. Kofaktor yang berupa molekul anorganik dapat berupa ion-ion metal seperti calsium, zink, dan magnesium. Pada setiap reaksi kimia dalam sel terdapat molekul yang disebut substrat(S), yang akan berinteraksi dengan enzim(E) dan akan mengubahnya menjadi produk(P) reaksi enzimatis dapat ditulis dengan rumus sbb:
S + E = SE(kompleks S-E )——-P + E

Metabolisme Organisme dan Enzim

I. ENZIM PADA TUMBUHAN

1. SEJARAH TENTANG ENZIM

Pada awalnya, enzim dikenal sebagai protein oleh Sumner ( 1926 ) yang telah berhasil mengisolasi urease dari tumbuhan kara pedang. Urease adalah enzimysng dapat menguraikan urea menjadi CO2 dan NH3. Beberapa tahun kemudian Northrop dan Kunits dapat mengisolasi pepsin, tripsin, dan kinotripsin. Kemudian makin banyak enzim yang telah dapat diisolasi dan telah dibuktikan bahwa enzim tersebut ialah protein.

Dari hasil penelitian para ahli biokim ternyata banyak enzim mempunyai gugus bukan protein, jadi termasuk golongan protein majemuk. Gugus bukan protein ini disebut dengan kofaktor ada yang terikat kuat pada protein dan ada pula yang tidak terikat kuat oleh protein.. Gugus terikat kuat pada bagian protein artinya sukar terurai dalam larutan yang disebut dengan Prostetik, sedang yang tidak begitu terikat kuat ( mudah dipisahkan secara dialisis ) disebut dengan Koenzim. Keduanya ini dapat memungkinkan enzim bekerja terhadap substrat.

Fungsi Enzim pada proses metabolisme

Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein. Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut.
1.   Mempercepat atau memperlambat reaksi kimia.
2.   Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.
Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif, kemudian diaktifkan dalam lingkungan pada kondisi yang tepat. Misalnya, tripsinogen yang disintesis dalam pankreas, diaktifkan dengan memecah salah satu peptidanya untuk membentuk enzim tripsin yang aktif. Bentuk enzim yang tidak aktif ini disebut zimogen.
Enzim tersusun atas dua bagian. Apabila enzim dipisahkan satu sama lainnya menyebabkan enzim tidak aktif. Namun keduanya dapat digabungkan menjadi satu, yang disebut holoenzim. Kedua bagian enzim tersebut yaitu apoenzim dan koenzim.
1.   Apoenzim
Apoenzim adalah bagian protein dari enzim, bersifat tidak tahan panas, dan berfungsi menentukan kekhususan dari enzim. Contoh, dari substrat yang sama dapat menjadi senyawa yang berlainan, tergantung dari enzimnya.
2.   Koenzim
Koenzim disebut gugus prostetik apabila terikat sangat erat pada apoenzim. Akan tetapi, koenzim tidak begitu erat dan mudah dipisahkan dari apoenzim. Koenzim bersifat termostabil (tahan panas), mengandung ribose dan fosfat. Fungsinya menentukan sifat dari reaksinya. Misalnya, Apabila koenzim NADP (Nicotiamida Adenin Denukleotid Phosfat) maka reaksi yang terjadi adalah dehidrogenase. Disini NADP berfungsi sebagai akseptor hidrogen.